INVESTASI UPDATE SUKU BUNGA AMERIKA 30 JANUARI
hallojateng.com – Pada 30 Januari 2025, Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25% hingga 4,5%. Keputusan ini diambil dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pertama tahun ini, yang berlangsung pada 29 Januari 2025.
Alasan di Balik Keputusan
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa keputusan untuk mempertahankan suku bunga tidak dipengaruhi oleh pertimbangan politik. Selain itu, The Fed juga memutuskan untuk keluar dari kelompok yang berfokus pada isu iklim global.
Reaksi Pasar dan Dampak Ekonomi
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga berdampak signifikan pada pasar keuangan global. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,30%, dengan saham-saham perbankan besar seperti BBCA, BBRI, BRIS, dan BNLI mengalami penurunan tajam.
Di pasar internasional, indeks utama di Wall Street juga mencatat pelemahan. Indeks Dow Jones turun 0,31% menjadi 44.713,52, S&P 500 turun 0,47% menjadi 6.039,31, dan Nasdaq turun 0,51% menjadi 19.632,32.
Tanggapan Presiden Donald Trump
Presiden AS, Donald Trump, menyatakan ketidakpuasannya terhadap keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga. Dalam unggahan di media sosial, Trump menuduh The Fed dan Jerome Powell salah mengelola perekonomian dan gagal mengatasi masalah inflasi.
Dampak Peluncuran DeepSeek AI terhadap Pasar Saham
Dilansir dari Koran Metro, selain keputusan The Fed, pasar saham Amerika Serikat juga diguncang oleh peluncuran DeepSeek, sebuah model kecerdasan buatan (AI) asal China. DeepSeek berhasil mengembangkan model AI yang efisien dengan biaya lebih rendah, menantang dominasi perusahaan teknologi AS. Akibatnya, saham perusahaan seperti Nvidia, yang selama ini diuntungkan oleh tren AI, mengalami penurunan tajam. Saham Nvidia anjlok hampir 18%, menghapus sekitar $589 miliar dari kapitalisasi pasarnya.
Penurunan ini juga mempengaruhi perusahaan teknologi lainnya, seperti Microsoft, Palantir, dan Alphabet, yang masing-masing mengalami penurunan saham sebesar 4%, 6%, dan 3%. Indeks Nasdaq 100 turun sekitar 3%, mencerminkan dampak persaingan yang semakin ketat di pasar teknologi global.
Proyeksi Kebijakan The Fed ke Depan
Sebelumnya, pada Desember 2024, The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 4,25% hingga 4,5%. Namun, untuk tahun 2025, The Fed hanya mengisyaratkan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga, menunjukkan pendekatan yang lebih hati-hati dalam menilai kondisi ekonomi dan inflasi.
Kesimpulan
Keputusan The Fed untuk mempertahankan suku bunga mencerminkan sikap berhati-hati dalam menghadapi dinamika ekonomi domestik dan global. Dampaknya terasa di berbagai pasar keuangan, termasuk di Indonesia, dengan penurunan indeks saham dan tekanan pada sektor perbankan. Sementara itu, peluncuran DeepSeek AI menambah tekanan pada saham perusahaan teknologi AS, menandakan persaingan global yang semakin intensif di bidang kecerdasan buatan.
Recent Posts
- INVESTASI UPDATE SUKU BUNGA AMERIKA 30 JANUARI
- Ciptakan Masa Depan Logistik Berkelanjutan dengan LJR Logistics!
- Konser Dewa 19 Hadir di Semarang, Merapat Baladewa! Catat Lokasi dan Waktunya disini!
- Pengiriman Barang dari Bandung Kini Lebih Mudah! Temukan Solusi Cepat dan Praktis dengan LJR Logistics
- Makanan khas jawa tengah yang paling terkenal